Welcome!

somethings

Rabu, 28 Maret 2012
Kita memang berbeda
tapi aku tak bisa melangkah tanpa ada kamu yang di sampingku
kita memang sering bertengkar, kita tidak selalu sependapat
tapi aku tetap sayang kamu


terkadang aku pun lelah menjalani semuanya
di saat jarak yang ada menertawakan keadaan kita namun kita tetap saja tak pernah sama
tapi perasaanku tak bisa mengelak semua
aku tetap padamu dan hanyalah untukmu

MAKALAH WILMS TUMOR

Selasa, 27 Maret 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1A.      Latar Belakang
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen, retroperitoneal antara vertebra lumbal 1 dan 4. Seluruh traktus urinarius ialah ginjal, ureter dan kandung kemih semua terletak di daerah retroperitoneal.
Ginjal terdiri dari korteks dan medula. Tiap ginjal terdiri dari 8 – 12 lobus yang berbentuk piramid. Dasar piramid terletak di korteks terdapat glomerulus, tubulus kontortus proksimal dan distal. Daerah medula penuh dengan percabangan koligens. Satuan terkecil ginjal disebut nefron. Tiap ginjal mempunyai kira – kira 1 juta nefron. Nefron terdiri dari atas glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, ansa henledan tubulus kontortus ginjal. Ujung nefron ialah tubulus kontortus distal bermuara di duktus koligens.
Nefron kortikal terletak di daerah korteks sedangkan nefron yang terletak di perbatasandengan medula disebut nefron juksta medular. Nefron juksta medular mempunyai ansa henle yang lebih panjang yang berguna terutama pada ekskresi air dan garam. Sebagian dari tubulus distal akan bersinggungan dengan anteriol aferen dan eferen pada tempat masuknya kapsula bowman. Di tempat ini sel tubulus distal menjadi rapat, intinya lebih tegas disebut macula densa. Dinding anteriol aferen yang bersinggungan mengalami perubahan dan mengandung granula yang disebut renin. Daerah ini merupakan segitiga dengan batas – batas pembuluh eferen, aferen dan macula densa, disebut aparat juksta-glomerular.
Terdapat beberapa kelainan pada saluran kemih dan genitalia, yang sering atau dapat dijumpai diantaranya adalah agenesis, kista ginjal, ekstrofi kandung kemih dan sumbatan pada leher kandung kemih, fimosis, hipospadia pada anak pria, pada anak wanita terdapat hymen yang menutup vagina dan fistula rektovaginal, serta wilms tumor.
Wilms tumor adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak – anak. Wilms tumor biasanya ditemukan pada anak – anak yang berumur kurang dari5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya. Tumor bias menyebar ke bagian tubuh lainnya. Wilms tumor ditemukan pada 1 diantara 200.000 – 250.000 anak- anak.

2B.      Tujuan
a.       Mahasiswa dapat mengerti pengertian Wilms tumor ?
b.      Mahasiswa dapat mengerti etiologi wilms tumor ?
c.       Mahasiswa dapat mengenali tanda dan gejala wilms tumor ?
d.      Mahasiswa dapat mengerti patofisiologi wilms tumor ?
e.       Mahasiswa dapat mengerti cara penanganan pasien dengan wilms timor ?
f.       Mahasiswa dapat menegrti tentang Askep pada pasien dengan wilms tumor ?




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.      Pengertian
Wilms tumor atau nefroblastoma adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional primitive di ginjal. Wilms tumor biasanya ditemukan pada anak – anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau bahkan orang dewasa.
Wilms tumor merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada anak di bawah umur 10 tahun dan merupakan kira - kira 10 % keganasan pada anak. Paling sering dijumpai pada umur tiga tahun dan kira – kira 10 % merupakan lesi bilateral. (Grawitz, Paul, 1850 – 1932 ).
Wilms tumor menyebabkan noeplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan indikasi tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran wilms tumor yang paling penting adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling umum adalah anomaly urogenital ( 4,4 % ), hemihipertrofi ( 2, 9 % ) dan aniridia sporadic ( 1,1 % ).
2.      Etiologi
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi diduga melibatkan factor genetic. Wilms tumor berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti:
a.       Kelainan saluran kemih
b.      Aniridia ( tidak memiliki iris )
c.       Hemihipertrofi ( pembesaran separuh bagian tubuh )

Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya. Tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Wilms tumor ditemukan pada 1 diantara 200.000 – 250.000 anak – anak. Biasanya umur rata – rata terjangkit kanker ini antara 3 – 5 tahun baik laki – laki maupun perempuan.


3.      Tanda dan Gejala
Gejala dari wilms tumor ini adalah:
a.       Perut membesar ( misalnya memerlukan popok yang berukuran lebih besar )
b.      Nyeri perut
c.       Demam
d.      Malaise ( lemas / merasa tidak enak badan )
e.       Nafsu makan berkurang
f.       Mual dan muntah
g.      Sembelit
h.      Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh ( hemihipertrofi )
Pada 15 – 20 % kasus, terjadi hematuria ( darah terdapat di dalam air kemih ). Wilms tumor bisa menyebabkan tekanan darah tinggi ( hipertensi ). Wilms tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama paru – paru, dan menyebabkan batuk serta sesak napas.
4.      Patofisiologi
Wilms tumor terjadi pada parenchyma renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa glomerulus dan tubulus yang primitive atau abortif, dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan. Pertama – tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor.
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu – abuan homogeny, lunak dan encepaloid ( menyerupai jaringan otak )
Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan dikatakan sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal saat dilakukan palpasi.
Munculnya wilms tumor sejak dalam perkembangan embrio dan akan tumbuh dengan cepat lahir
Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada renal. Metastase tumor secara hematogen dan limfogen, paru, hati, otak dan bone marrow.
a.       Penyebab wilms tumor menurut TNM adalah sebagai berikut:
1)      T ( Tumor Primer )
-          T1 unilateral permukaan ( termasuk ginjal ) < 60 cm2
-          T2 unilateral permukaan > 80 cm2
-          T3 unilateral rupture sebelum penanganan
-          T4 bilateral
2)      N ( Metastasis Limfe )
-          N0 tidak ditemukan metastasis
-          N1 ada metastasis limfe
3)      M ( Metastasis Jauh)
-          M0 tidak ditemukan metastasis
-          M+ ada metastasis jauh

b.      Tingkat penyebaran wilms tumor menurut NWTS III
1)      Stadium I : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat diangkat seluruhnya, tidak ada metastasis limfogen ( N0 )
2)      Stadium II : Tumor melewati batas sampai ginjal tetapi masih dapat diangkat seluruhnya dan tidak ada sisa tumor pada permukaan tempat tumor semula dan N0.
3)      Stadium III           : Tumor tidak dapat diangkat seluruhnya sehingga ada sisa tumor didalam tubuh, termasuk tumpahan jaringan tumor, dan / N+.
4)      Stadium IV: Tumor sudah mengadakan metastasis hematogen ke paru, tulang, atau otak ( M+ ).
5)      Stadium V : Tumor ditemukan bilateral.

5.      Penanganan Pasien dengan Wilms Tumor
6.      Asuhan Keperawatan Anak dengan Wilms Tumor
a.       Pengkajian
1)      Identitas pasien
2)      Riwayat penyakit sekarang
3)      Pengkajian fisik
4)      Pengkajian perpola
-          Pola nutrisi dan metabolic : dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi system imun. Adanya mual, muntah, dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. Berat badan meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
-          Pola eliminasi : Eliminasi alvi tidak ada gangguan. Eliminasi urin : gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa – sisa metabolisme tidak dapat di ekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria, anuria, proteinuria, hematuria.
-          Pola aktivitas dan latihan : pada klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan, klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan darah sudah normal selama satu minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada, penggunaan otot bantu napas, teraba massa, auskultasi terdengar rales, dipsnea, ortopnea, dan pasien terlihat lemah ( kelebihan beban sirkulasi sehingga menyebabkan pembesaran jantung ), anemia, dan hipertensi yang disebabkan oleh spasme pembuluh darah.
-          Pola istirahat dan tidur : klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremi, kelatihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus.
-          Pola kognitif dan persepstual :  peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan gatal – gatal karena adanya uremia. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.
-          Pola persepsi diri :  klien dan orang tuanya cemas dan takut karena adanya warna urin yang berwarna merah, adanya edema, serta perawatan yang lama.

MAKALAH TUMBANG ANAK USIA TODDLER

BAB I
PENDAHULUAN

1A.      Latar Belakang
Untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal perlu diperhatikan beberapa aspek perkembangan, yakni sensoris, motorik, komunikasi bahasa dan bicara, kognitif, kreatifitas seni, urus diri, emosi social, kerja sama dan leadership, serta moral dan spiritual. Dimana perkembangan itu berkaitan dengan perkembangan otak anak juga. Jika melihat dari perkembangan otak, otak terbagi menjadi 2 sisi, yakni otak kiri ( hard skill 10 % ) spesifik competenciens yakni berhubungan dengan logika, berhitung, rasional, dan merencanakan. Otak kanan ( soft skill 90 % ) basic competenciens sensitiveness, self controlling, vision, commu nication, risk taking dan continual learning. Kemudian dalam tahap perkembangan tumbuh kembang anak, anak berusia 12 bulan seharusnya sudah bisa untuk berjalan dituntun, makan dengan sendok, dipanggil dating, dan bicara lebih dari 8 kata. Usia 18 bulan sudah bisa untuk naik tangga dibantu, susun balok enam dan mengikuti mimic. Anak usia 1 – 2 tahun cenderung gerakannya memakai otat – otot besar, bergerak dengan banyak komponen tubuh dan dapat merangsang oksigenasi otak. Dan untuk mengetahui anak sudah siap jalan atau belum dapat dilihat dari reflex jinjit ( plantar reflek ) yang mulai hilang, atau sudah dapat melakukan koordinasi komplek.
2B.      Tujuan
a.       Mahasiswa mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan fisik anak usia toddler ( 1 – 3 tahun )
b.      Mahasiswa mengetahui tentang personal social anak usia toddler
c.       Mahasiswa mengetahui tentang motorik kasar anak usia toddler
d.      Mahasiswa mengetahui tentang motorik halus anak usia toddler
e.       Mahasiswa mengetahui tentang bahasa anak usia toddler
f.       Mahasiswa mengetahui teknik komunikasi anak usia toddler








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1A.      Pengertian
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. (Wong’s, 2000 ).
Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan “tidak” baik dengan kata – kat maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu disukai ( psikolog menyebutnya negatifisme ). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seseorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan menyelinap masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang bisa dijatuhkan, memanjat apa yang bisa di oanjat, memasukkan benda kecil ke dalam benda yang lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2002 )
Pada usia 2 tahun si kecil cenderung mengikuti orang tuanya kesana kemari, ikut – ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini dilakukan dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan tauk dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali.
Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah dalam perkembangan emosi, sehingga mereka mengenggap ayah dan ibunya sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada usia antara 2,5 sampai 3 tahun tampaknya makin berkurang, sikap pada orang tua bukan saja bersahabat tapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya, karena mereka tetap mahluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun, anak cenderung meniru siapapun yang dilakukan orang tuanya sehari – hari, disebut proses identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak dibentuk jauh lebih banyak dibentuk dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar bai terhadap pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri. ( Hurlock, 2002 ).

2B.      Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak senakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial, maupun spiritual. ( Supartini, 2000 ).
Anak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan biologis. Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badab berjalan cukup stabil atau lambat. Rata – rata bertambah sekitar 2,3 kg/ tahun, sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun ( tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding  anggota tubuh lainnya ). Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan stress, sehingga saat inisudah bisa diajarkan toilet training.

3C.      Motorik Kasar
Perkembangan kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan dengan gerak – gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti berlari, dan melompat. Perkembangan motorik kasar ini sangat dipengaruhi oleh proses kematangan anak juga bisa berbeda.
Pada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol. Motorik kasar anak umur 15 bulan antara lain sudah bisa berjalan sendiri  tanpa bantuan orang lain. Anak usia 18 bulan sudah mulai berlari tapi masih sering jatuh, menarik-narik mainan, mulai senang naik tangga tetapi masih dengan bantuan. Pada anak usia 24 bulan berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua kaki tiap tahap. Sedangkan pada anak usia 36 bulan  sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga.

4D.      Motorik Halus
Kemampuan motorik adalah kemampuan yang berhubungan ketrampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata – tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangakan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti bermain puzzle, menyusuun balok, memasukkan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas, dan sebagainya.
Motorik halus pada anak usia 15 bulan antara lain sudah bisa memegangi cangkir, memasukkan jari ke lubang, membuka kotak, melempar benda. Pada anak usia 18 bulan sudah bisa makan  dengan menggunakan sendok, bisa membuka halaman  buku, belajar menyususun balok-balok. Anak usia 24 bulan sudah bisa membuka pintu, membuka kunci, menggunting sederhana, minum dengan menggunakan gelas atau cangkir, sudah dapat menggunakan gelas atau cangkir, sudah dapat menggunakan sendok dengan baik. Sedangkan pada anak usia 36 tahun sudah  bisa menggambar lingkaran, mencuci tangan nya sendiri, menggosok gigi.
Anak pada usia 2 – 3 tahun memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain: anak sangat aktif mengeksplorasi benda – benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda – benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.

5E.      Bahasa
Perkembangan bahasa anak usia toddler secara umum pemerolehan bahasa anak usia 1 – 3 tahun merupakan proses yang bersifat fisik dan psikis. Secara fisik kemampuan anak dalam memproduksi kata – kata ditandai oleh perkembangan bibir, lidah, dan gigi mereka yang sedang tumbuh. Pada tahap tertentu pemerolehan bahasa ( kemampuan mengucapkan dan memahami arti kata juga tidak lepas dari kemampuan mendengarkan, melihat dan mengartikan symbol – simbolbunyi dengan kematangan otaknya. Sedangkan secara psikis, kemampuan memproduksi kata – kata dan variasi ucapan sangat ditentukan oleh situasi emosional anak saat berlatih mengucapkan kata – kata.
Pada usia ini anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.
Pada anak usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat mengucapkan kata – kata sederhana seperti “mama” atau “papa”. Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata gantidiri dan merangkainya dengan beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan – pesan seperti, “ Adik mau susu.” . Pada anak usia 18 – 23 bulan, anak mengalami perkembangan yang pesat dalam mengucapkan kata – kata. Perbendaharaan kata anak – anak pada usia ini mencapai 50 kata. Selain itu anak sudah mulai sadar bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata – kata baru lebih cepat.

GAJE

Jumat, 16 Maret 2012
yah, akhirnya bisa buka blog juga
udah kangen bangets sama ini blogku. hehehe
tapi bingung mau posting apa. wahahahahha :P