Kita memang berbeda
tapi aku tak bisa melangkah tanpa ada kamu yang di sampingku
kita memang sering bertengkar, kita tidak selalu sependapat
tapi aku tetap sayang kamu
terkadang aku pun lelah menjalani semuanya
di saat jarak yang ada menertawakan keadaan kita namun kita tetap saja tak pernah sama
tapi perasaanku tak bisa mengelak semua
aku tetap padamu dan hanyalah untukmu
Welcome!
BAB I
PENDAHULUAN
1A.
Latar
Belakang
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah
abdomen, retroperitoneal antara vertebra lumbal 1 dan 4. Seluruh traktus
urinarius ialah ginjal, ureter dan kandung kemih semua terletak di daerah
retroperitoneal.
Ginjal terdiri dari korteks dan medula. Tiap ginjal
terdiri dari 8 – 12 lobus yang berbentuk piramid. Dasar piramid terletak di
korteks terdapat glomerulus, tubulus kontortus proksimal dan distal. Daerah
medula penuh dengan percabangan koligens. Satuan terkecil ginjal disebut
nefron. Tiap ginjal mempunyai kira – kira 1 juta nefron. Nefron terdiri dari
atas glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, ansa henledan
tubulus kontortus ginjal. Ujung nefron ialah tubulus kontortus distal bermuara
di duktus koligens.
Nefron kortikal terletak di daerah korteks sedangkan
nefron yang terletak di perbatasandengan medula disebut nefron juksta medular.
Nefron juksta medular mempunyai ansa henle yang lebih panjang yang berguna
terutama pada ekskresi air dan garam. Sebagian dari tubulus distal akan
bersinggungan dengan anteriol aferen dan eferen pada tempat masuknya kapsula
bowman. Di tempat ini sel tubulus distal menjadi rapat, intinya lebih tegas
disebut macula densa. Dinding anteriol aferen yang bersinggungan mengalami
perubahan dan mengandung granula yang disebut renin. Daerah ini merupakan segitiga dengan batas – batas pembuluh
eferen, aferen dan macula densa, disebut aparat juksta-glomerular.
Terdapat beberapa kelainan pada saluran kemih dan
genitalia, yang sering atau dapat dijumpai diantaranya adalah agenesis, kista
ginjal, ekstrofi kandung kemih dan sumbatan pada leher kandung kemih, fimosis,
hipospadia pada anak pria, pada anak wanita terdapat hymen yang menutup vagina
dan fistula rektovaginal, serta wilms tumor.
Wilms tumor adalah kanker ginjal yang ditemukan pada
anak – anak. Wilms tumor biasanya ditemukan pada anak – anak yang berumur
kurang dari5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau
orang dewasa. Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam
kapsulnya. Tumor bias menyebar ke bagian tubuh lainnya. Wilms tumor ditemukan
pada 1 diantara 200.000 – 250.000 anak- anak.
2B.
Tujuan
a. Mahasiswa
dapat mengerti pengertian Wilms tumor ?
b. Mahasiswa
dapat mengerti etiologi wilms tumor ?
c. Mahasiswa
dapat mengenali tanda dan gejala wilms tumor ?
d. Mahasiswa
dapat mengerti patofisiologi wilms tumor ?
e. Mahasiswa
dapat mengerti cara penanganan pasien dengan wilms timor ?
f. Mahasiswa
dapat menegrti tentang Askep pada pasien dengan wilms tumor ?
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Pengertian
Wilms
tumor atau nefroblastoma adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitive di ginjal. Wilms tumor biasanya ditemukan pada anak – anak yang
berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar
atau bahkan orang dewasa.
Wilms
tumor merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada anak di bawah umur
10 tahun dan merupakan kira - kira 10 % keganasan pada anak. Paling sering
dijumpai pada umur tiga tahun dan kira – kira 10 % merupakan lesi bilateral.
(Grawitz, Paul, 1850 – 1932 ).
Wilms
tumor menyebabkan noeplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi dengan
frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan indikasi
tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran wilms
tumor yang paling penting adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang
paling umum adalah anomaly urogenital ( 4,4 % ), hemihipertrofi ( 2, 9 % ) dan
aniridia sporadic ( 1,1 % ).
2.
Etiologi
Penyebabnya
belum diketahui secara pasti, tetapi diduga melibatkan factor genetic. Wilms
tumor berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti:
a. Kelainan
saluran kemih
b. Aniridia
( tidak memiliki iris )
c. Hemihipertrofi
( pembesaran separuh bagian tubuh )
Tumor
bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya. Tumor
bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Wilms tumor ditemukan pada 1 diantara
200.000 – 250.000 anak – anak. Biasanya umur rata – rata terjangkit kanker ini
antara 3 – 5 tahun baik laki – laki maupun perempuan.
3.
Tanda
dan Gejala
Gejala dari wilms tumor
ini adalah:
a. Perut
membesar ( misalnya memerlukan popok yang berukuran lebih besar )
b. Nyeri
perut
c. Demam
d. Malaise
( lemas / merasa tidak enak badan )
e. Nafsu
makan berkurang
f. Mual
dan muntah
g. Sembelit
h. Pertumbuhan
berlebih pada salah satu sisi tubuh ( hemihipertrofi )
Pada
15 – 20 % kasus, terjadi hematuria ( darah terdapat di dalam air kemih ). Wilms
tumor bisa menyebabkan tekanan darah tinggi ( hipertensi ). Wilms tumor bisa
menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama paru – paru, dan menyebabkan batuk
serta sesak napas.
4.
Patofisiologi
Wilms
tumor terjadi pada parenchyma renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat dengan
lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas
atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa glomerulus dan
tubulus yang primitive atau abortif, dengan ruangan bowman yang tidak nyata,
dan tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan. Pertama – tama jaringan
ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor.
Tumor
ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu – abuan homogeny,
lunak dan encepaloid ( menyerupai jaringan otak )
Tumor
tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan dikatakan sebagai
suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal saat dilakukan palpasi.
Munculnya
wilms tumor sejak dalam perkembangan embrio dan akan tumbuh dengan cepat lahir
Pertumbuhan
tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain.
Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering nekrosis, cystic dan perdarahan.
Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada renal. Metastase
tumor secara hematogen dan limfogen, paru, hati, otak dan bone marrow.
a. Penyebab
wilms tumor menurut TNM adalah sebagai berikut:
1)
T
( Tumor Primer )
-
T1 unilateral permukaan ( termasuk
ginjal ) < 60 cm2
-
T2 unilateral permukaan > 80 cm2
-
T3 unilateral rupture sebelum penanganan
-
T4 bilateral
2)
N
( Metastasis Limfe )
-
N0 tidak ditemukan metastasis
-
N1 ada metastasis limfe
3)
M
( Metastasis Jauh)
-
M0 tidak ditemukan metastasis
-
M+ ada metastasis jauh
b. Tingkat
penyebaran wilms tumor menurut NWTS III
1) Stadium
I : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat
diangkat seluruhnya, tidak ada metastasis limfogen ( N0 )
2) Stadium
II : Tumor melewati batas sampai ginjal
tetapi masih dapat diangkat seluruhnya dan tidak ada sisa tumor pada permukaan
tempat tumor semula dan N0.
3) Stadium
III : Tumor tidak dapat diangkat
seluruhnya sehingga ada sisa tumor didalam tubuh, termasuk tumpahan jaringan
tumor, dan / N+.
4) Stadium
IV: Tumor sudah mengadakan metastasis hematogen ke paru, tulang, atau otak ( M+
).
5) Stadium
V : Tumor ditemukan bilateral.
5.
Penanganan
Pasien dengan Wilms Tumor
6.
Asuhan
Keperawatan Anak dengan Wilms Tumor
a. Pengkajian
1) Identitas
pasien
2) Riwayat
penyakit sekarang
3) Pengkajian
fisik
4) Pengkajian
perpola
-
Pola nutrisi dan metabolic : dapat
terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema
pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena
adanya depresi system imun. Adanya mual, muntah, dan anoreksia menyebabkan
intake nutrisi yang tidak adekuat. Berat badan meningkat karena adanya edema.
Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
-
Pola eliminasi : Eliminasi alvi tidak
ada gangguan. Eliminasi urin : gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa – sisa
metabolisme tidak dapat di ekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan
natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan
oliguria, anuria, proteinuria, hematuria.
-
Pola aktivitas dan latihan : pada klien
dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya
hiperkalemia. Dalam perawatan, klien perlu istirahat karena adanya kelainan
jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai
bila tekanan darah sudah normal selama satu minggu. Adanya edema paru maka pada
inspeksi terlihat retraksi dada, penggunaan otot bantu napas, teraba massa,
auskultasi terdengar rales, dipsnea, ortopnea, dan pasien terlihat lemah (
kelebihan beban sirkulasi sehingga menyebabkan pembesaran jantung ), anemia,
dan hipertensi yang disebabkan oleh spasme pembuluh darah.
-
Pola istirahat dan tidur : klien tidak
dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremi, kelatihan,
kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus.
-
Pola kognitif dan persepstual : peningkatan ureum darah menyebabkan kulit
bersisik kasar dan gatal – gatal karena adanya uremia. Gangguan penglihatan
dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.
-
Pola persepsi diri : klien dan orang tuanya cemas dan takut karena
adanya warna urin yang berwarna merah, adanya edema, serta perawatan yang lama.
BAB I
PENDAHULUAN
1A.
Latar
Belakang
Untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang
optimal perlu diperhatikan beberapa aspek perkembangan, yakni sensoris,
motorik, komunikasi bahasa dan bicara, kognitif, kreatifitas seni, urus diri,
emosi social, kerja sama dan leadership, serta moral dan spiritual. Dimana
perkembangan itu berkaitan dengan perkembangan otak anak juga. Jika melihat
dari perkembangan otak, otak terbagi menjadi 2 sisi, yakni otak kiri ( hard
skill 10 % ) spesifik competenciens yakni berhubungan dengan logika, berhitung,
rasional, dan merencanakan. Otak kanan ( soft skill 90 % ) basic competenciens
sensitiveness, self controlling, vision, commu nication, risk taking dan
continual learning. Kemudian dalam tahap perkembangan tumbuh kembang anak, anak
berusia 12 bulan seharusnya sudah bisa untuk berjalan dituntun, makan dengan
sendok, dipanggil dating, dan bicara lebih dari 8 kata. Usia 18 bulan sudah
bisa untuk naik tangga dibantu, susun balok enam dan mengikuti mimic. Anak usia
1 – 2 tahun cenderung gerakannya memakai otat – otot besar, bergerak dengan
banyak komponen tubuh dan dapat merangsang oksigenasi otak. Dan untuk
mengetahui anak sudah siap jalan atau belum dapat dilihat dari reflex jinjit (
plantar reflek ) yang mulai hilang, atau sudah dapat melakukan koordinasi
komplek.
2B.
Tujuan
a. Mahasiswa
mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan fisik anak usia toddler ( 1 – 3
tahun )
b. Mahasiswa
mengetahui tentang personal social anak usia toddler
c. Mahasiswa
mengetahui tentang motorik kasar anak usia toddler
d. Mahasiswa
mengetahui tentang motorik halus anak usia toddler
e. Mahasiswa
mengetahui tentang bahasa anak usia toddler
f. Mahasiswa
mengetahui teknik komunikasi anak usia toddler
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1A.
Pengertian
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1
– 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu
bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan
tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998
).
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya
sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan
perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. (Wong’s, 2000 ).
Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal
yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam
keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu
yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan “tidak”
baik dengan kata – kat maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu disukai (
psikolog menyebutnya negatifisme ). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di
bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seseorang penyidik yang sangat
menjengkelkan, mereka akan menyelinap masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua
benda yang ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun
yang bisa dijatuhkan, memanjat apa yang bisa di oanjat, memasukkan benda kecil
ke dalam benda yang lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2002 )
Pada usia 2 tahun si kecil cenderung mengikuti orang
tuanya kesana kemari, ikut – ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua
ini dilakukan dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai
belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan tauk dan
cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya
orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali.
Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah
dikendalikan karena anak sudah dalam perkembangan emosi, sehingga mereka
mengenggap ayah dan ibunya sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan
kebandelan yang muncul pada usia antara 2,5 sampai 3 tahun tampaknya makin
berkurang, sikap pada orang tua bukan saja bersahabat tapi sangat ramah dan
hangat. Anak menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga mereka akan
bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika keinginan mereka bertentangan
dengan kehendak orang tuanya, karena mereka tetap mahluk hidup yang mempunyai
pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun, anak cenderung meniru siapapun yang
dilakukan orang tuanya sehari – hari, disebut proses identifikasi. Dalam proses
inilah karakter anak dibentuk jauh lebih banyak dibentuk dari petunjuk yang
diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka, membina
kepribadian, membentuk sikap dasar bai terhadap pekerjaan, orang tua dan
dirinya sendiri. ( Hurlock, 2002 ).
2B.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Fisik
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi
pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak senakin bertambah
dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif,
psikososial, maupun spiritual. ( Supartini, 2000 ).
Anak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri
dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan
perkembangan biologis. Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun
tinggi badab berjalan cukup stabil atau lambat. Rata – rata bertambah sekitar
2,3 kg/ tahun, sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun (
tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding anggota tubuh lainnya ). Hampir semua fungsi
tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai
perubahan dan stress, sehingga saat inisudah bisa diajarkan toilet training.
3C.
Motorik
Kasar
Perkembangan kemampuan motorik kasar adalah
kemampuan yang berhubungan dengan gerak – gerak kasar yang melibatkan sebagian
besar organ tubuh seperti berlari, dan melompat. Perkembangan motorik kasar ini
sangat dipengaruhi oleh proses kematangan anak juga bisa berbeda.
Pada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol. Motorik
kasar anak umur 15 bulan antara lain sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain. Anak usia 18 bulan
sudah mulai berlari tapi masih sering jatuh, menarik-narik mainan, mulai senang
naik tangga tetapi masih dengan bantuan. Pada anak usia 24 bulan berlari sudah
baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua kaki tiap tahap. Sedangkan pada
anak usia 36 bulan sudah bisa naik turun
tangga tanpa bantuan, memakai baju dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda
beroda tiga.
4D.
Motorik
Halus
Kemampuan motorik adalah kemampuan yang berhubungan
ketrampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata – tangan.
Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangakan melalui kegiatan dan
rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti bermain puzzle, menyusuun balok,
memasukkan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat
kertas, dan sebagainya.
Motorik halus pada anak usia 15 bulan antara lain sudah
bisa memegangi cangkir, memasukkan jari ke lubang, membuka kotak, melempar
benda. Pada anak usia 18 bulan sudah bisa makan
dengan menggunakan sendok, bisa membuka halaman buku, belajar menyususun balok-balok. Anak
usia 24 bulan sudah bisa membuka pintu, membuka kunci, menggunting sederhana,
minum dengan menggunakan gelas atau cangkir, sudah dapat menggunakan gelas atau
cangkir, sudah dapat menggunakan sendok dengan baik. Sedangkan pada anak usia
36 tahun sudah bisa
menggambar lingkaran, mencuci tangan nya sendiri, menggosok gigi.
Anak pada usia 2 – 3 tahun memiliki beberapa
kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya. Secara fisik anak masih
mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus yang dilalui
anak usia 2 – 3 tahun antara lain: anak sangat aktif mengeksplorasi benda –
benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan
keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap
benda – benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat
efektif. Motivasi belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi
dibanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.
5E.
Bahasa
Perkembangan bahasa anak usia toddler secara umum
pemerolehan bahasa anak usia 1 – 3 tahun merupakan proses yang bersifat fisik
dan psikis. Secara fisik kemampuan anak dalam memproduksi kata – kata ditandai
oleh perkembangan bibir, lidah, dan gigi mereka yang sedang tumbuh. Pada tahap
tertentu pemerolehan bahasa ( kemampuan mengucapkan dan memahami arti kata juga
tidak lepas dari kemampuan mendengarkan, melihat dan mengartikan symbol –
simbolbunyi dengan kematangan otaknya. Sedangkan secara psikis, kemampuan
memproduksi kata – kata dan variasi ucapan sangat ditentukan oleh situasi
emosional anak saat berlatih mengucapkan kata – kata.
Pada usia ini anak mulai mengembangkan kemampuan
berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang
belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami
pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.
Pada anak usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat
mengucapkan kata – kata sederhana seperti “mama” atau “papa”. Pada usia 17
bulan, umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata gantidiri dan merangkainya
dengan beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan – pesan seperti, “ Adik
mau susu.” . Pada anak usia 18 – 23 bulan, anak mengalami perkembangan yang
pesat dalam mengucapkan kata – kata. Perbendaharaan kata anak – anak pada usia
ini mencapai 50 kata. Selain itu anak sudah mulai sadar bahwa setiap benda
memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk melancarkan kemampuan
bahasanya dan belajar kata – kata baru lebih cepat.
yah, akhirnya bisa buka blog juga
udah kangen bangets sama ini blogku. hehehe
tapi bingung mau posting apa. wahahahahha :P
udah kangen bangets sama ini blogku. hehehe
tapi bingung mau posting apa. wahahahahha :P
Langganan:
Postingan (Atom)